Kamis, 12 Januari 2012

Definisi SINTAKSIS dan struktur nya

              Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti “dengan” dan kata tattein yang berarti “menempatkan”. Kata sintaksis berarti: menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. 


"STRUKTUR SINTAKSIS" 
Secara umum struktur sintaksis terdiri dari susunan subjek (S), predikat (P), objek (O), dan keterangan (K) yang berkenaan dengan fungsi sintaksis. Nomina, verba, ajektifa, dan numeralia berkenaan dengan kategori sintaksis. Sedangkan pelaku, penderita, dan penerima berkenaan dengan peran sintaksis.
Eksistensi struktur sintaksis terkecil ditopang oleh urutan kata, bentuk kata, dan intonasi; bisa juga ditambah dengan konektor yang biasanya disebut konjungsi. Peran ketiga alat sintaksis itu tidak sama antara bahasa yang satu dengan yang lain.
 

              

Pengertian dan contoh Morfologi

Morfologi atau yang biasa disebut juga tata bentuk adalah bidang linguistic yang mempelajari susunan bagian-bagian kata secara gramatikal. Dengan perkataan lain, morfologi mempelajari dan menganalisis struktur, bentuk, dan klasifikasi kata-kata. Dalam linguistik bahasa Arab, morfologi ini disebut tasrif, yaitu perubahan suatu bentuk (asal) kata menjadi bermacam-macam bentuk untuk mendapatkan makna yang berbeda (baru). Tanpa perubahan bentuk ini, maka yang berbeda tidak akan terbentuk.
Untuk memperjelas pengertian Morfologi di atas, perhatikanlah contoh-contoh berikut dari segi struktur atau unsur-unsur yang membentuknya,

makan
makanan
dimakan
termakan
makan-makan
dimakankan
rumah makan

main
mainan
bermain
main-main
bermain-main
permainan
memainkan
Contoh-contoh yang di atas, semuanya disebut KATA. Namun, struktur kata-kata tersebut berbeda-beda. Kata makan terdiri atas satu bentuk bermakna. Kata makanan, dimakan, dan termakan masing-masing terdiri atas dua bentuk bermakna yaitu an, di-, ter- dengan makan. Kata makan-makan terdiri atas dua bentuk bermakna makan dan makan. Rumah makan pun terdiri atas dua bentuk bermakan rumah dan makan. Kata main, sama dengan kata makan terdiri atas satu bentuk bermakna, sedangkan kata mainan, bermain, main-mainan, permainan, memainkan masing-masing terdiri atas dua buah bentuk bermakna yakni –an, ber-, main, per-an, me-kan dengan main. Kata bermain-main terdiri atas tiga bentuk bermakna ber-, main, dan main.
Berdasarkan contoh di atas, kita dapat mengetahui bahwa bentuk-bentuk tersebut dapat berubah karena terjadi suatu proses. 
Kata makan dapat berubah menjadi makanan, dimakan, termakan karena masing-masing adanya penambahan –an, di-, dan ter-, dapat pula menjadi makan-makan karena adanya pengulangan, dapat pula menjadi rumah makan karena penggabungan dengan rumah
Perubahan bentuk atau struktur kata tersebut dapat pula diikuti oleh perubahan jenis atau makna kata. Kata makan termasuk jenis atau golongan kata kerja sedangkan makanan termasuk jenis atau golongan kata benda. Dari segi makna kata makan maknanya ‘memasukan sesuatu melalui mulut’, sedangkan makanan maknanya ‘semua benda yang dapat dimakan’.

Definisi dan pengertian Fonologi

Definisi dan pengertian Fonologi adalah bagian tata bahasa atau bidang ilmu bahasa yang menganalisis bunyi bahasa secara umum.
Istilah dari fonologi merupakan gabungan kata Yunani phone 'BUNYI' dan 'LOGOS' tatanan, kata, atau ilmu' di sebut juga tata bunyi.
Bidang ini meliputi dua bagian :
  • Fonetik yaitu bagian fonologi yang mempelajari cara menghasilkan bunyi bahasa atau bagaimana suate bunyi bahasa diproduksi oleh alat ucap manusia.

Bunyi ujaran yang bersifat netral, atau masih belum terbukti membedakan arti disebut fona, sedang fonem ialah satuan bunyi ujaran terkecil yang membedakan arti. Variasi fonem karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon. Gambar atau lambang fonem dinamakan huruf. Jadi fonem berbeda dengan huruf.
Untuk menghasilkan suatu bunyi atau fonem, ada tiga unsur yang penting yaitu :
  1. udara,
  2. artikulator atau bagian alat ucap yang bergerak, dan titik artikulasi atau bagian alat ucap yang menjadi titik sentuh artikulator.
  3. Vokal dan Konsonan
  • Vokal
Vokal adalah fonem yang dihasilkan dengan menggerakkan udara keluar tanpa rintangan. Konsonan adalah fonem yang dihasilkan dengan menggerakkan udara keluar dengan rintangan.
Yang dimaksud dengan rintangan dalam hal ini adalah terhambatnya udara keluar oleh adanya gerakan atau perubahan posisi artikulator .
  • Diftong
Diftong adalah dua vokal beurutan yang diucapkan dalam satu kesatuan waktu. Diftong dalam babasa Indonesia adalah ai ,au, dan oi.Contoh :petai, lantai, pantai, santai, harimau, kerbau, imbau, pulau, amboi.
  • Fonem dan Pembuktian nya
Fonem adalah satuan bunyi terkecil yang berfungsi membedakan arti. Fonem dapat dibuktikan melalui pasangan minimal. Pasangan minimal adalah pasangan kata dalam satu bahasa yang mengandung kontras minimal.
Contoh :
- pola & pula  rnembedakan /o/ dan /u/
- barang & parang  membedakan /b/ dan /p/
Fonem dan Huruf
Bahasa Indonesia memakai ejaan fonemis, artinya setiap hunuf melambangkan satu fonem. Namun demikian masih terdapat fonem-fonem yang dilambangkan dengan diagraf (dua hunuf melambangkan satu fonem) seperti ny, ng, sy, dan kh.
Di samping itu ada pula diafon (satu huruf yang melambangkan dua fonem) yakni huruf e yang digunakan untuk menyatakan e pepet dan e taling.

Huruf e melambangkan e pepet terdapat pada kata seperti : sedap, segar, terjadi. Huruf e melambangkan e taling terdapat pada kata seperti : ember, tempe, dendeng

cerita tentang temen sekelas

Kelasa A.. hhhhhhhhh,, gak ada kompak-kompak nya.. temen-temen yang berkelompok dan berbeda kebudayaan membuat aku sulit berbaur dan mengerti bahasa mereka.. bener-bener gak enak dikelas ini,, tapi disatu sisi tujuan ku 1,, menuntut ilmu.. aku tidak memilih-milih teman,, semua teman ku.. tapi bagi aku,, teman seperjuangan ini akan selalu terkenang,, dengan sifatnya yang beraneka ragam.. hmmmmmmm,, yaaah,, selagi kita masih baik-baik saja,, teman pun akan segan pada kita..

cerita tentang tempat tinggal


Aku merantau demi menuntut ilmu dan jauh dari orang tua.. disini aku tinggal ngekos..  suasana yang nyaman,, tentram dan damai..  ibu kos yang ramah,, serta suasana yang tenang.. kedisiplinan yang selalu ditegak kan ibu kost membuat kami merasa aman dan bisa terhindar dari kejam nya kota.. walau aku kost 1 kamar sendiri,, tapi ada teman ku yang sangat peduli sama aku,, tapi ada juga yang buat aku risih.. tapi untungnya udah pergi dari sini..yaaaaah,, walau jauh dari orang tua,, aku tetap nyaman,, berada ditempat tinggal yang nyaman dan menyenangkan..

cerita tentang keluarga aku


Aku dikelilingi oleh keluarga yang sempurna.. ibu,, bapak,, serta kedua adikku.. semuanya sangat menyayangi saya.. memiliki keluarga yang utuh dan harmonis,, menjadi impian siapa pun.. hal yang membuat aku kangen ketika aku berada jauh dari mereka,, kebersamaan yang dapat mencairkan semua perasaan gundah.. biasanya tiap malam kami berkumpul diruang keluarga,, disana sembari menonton tv kami tertawa,, bercanda,, suasana yang sangat menyenangkan sehingga sulit untuk aku ungkapkan.. ibu,, seorang yang sangat penyabar.. menghadapi tingkah polah anak-anak nya yang beraneka ragam sifatnya ia selalu sabar.. bapak,, seorang yang keras akan mendidik anaknya,, kami sebagai anak pun takut untuk membantah kata-katanya.. tapi dibalik sifatnya yang keras,, bapak sangat peduli dan menyayangi kami anak-anaknya.. rafi adik laki-laki ku,, hoby nya main,, tapi rajin membantu ibuku dirumah.. walau pun masih kecil,, tapi dia mengerti pekerjaan.. inchi,, adik perempuan ku.. dia orangnya pendiam banget,, beda ma aku.. pinter,, dan selalu juara.. orang nya cuek,, tapi gak cengeng,, dia tegar tidak seperti aku.. sekilas cerita keluarga ku.. keluarga yang aku sayangi..

Sabtu, 07 Januari 2012

makalah Paragraf

    JUDUL

Paragraf

Paragraf disebut juga alinea. Paragraf adalah seperangkat kalimat yang tersusun secara logis dan sistematis  yang mengandung satu kesatuan ide pokok. Disamping itu, secara teknis paragraf merupakan satuan terkecil dari sebuah kalangan. Bisaanya paragraf itu terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan baik isi maupun bentuknya. Isi kalimat-kalimat pembangun paragraf itu membentuk satuan pikiran sebagai bagian dari pesan yang disampaikan penulis dalam karangannya. Jadi, dengan kata lain bahwa paragraf  adalah satuan terkecil dari karangan yang bisaanya terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan dan merupakan uraian tentang sebuah ide pokok.






















2. KATA PENGANTAR


            Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah Swt yang memberi kesempatan dan kesehatan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

            Makalah ini dapat diselesaikan dengan dukungan dari berbagai pihak. Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Jhon Drs.Jamilin Tinambunan,M.Ed  selaku dosen pembimbing, dan juga media elektronik yang sudah membantu dalam pengetikkan sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik.

            Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih belum sempurna, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

























Pekanbaru , 14 Desember 2011





Rafita Rani Marenti






3.    DAFTAR ISI


1.   JUDUL ………………………………………………………………………………...….  i
2.   KATA PENGANTAR ………………………………………………...…………………… ii
3.   DAFTAR ISI …………………………………………………………...……………….…  iii

BAB I PENDAHULUAN
            I.1 Latar belakang masalah………………………………………….....……….…….… 1
            I.2 Tujuan ……………………………………………………………...……...………. 1
I.3 Ruang Lingkup ……………………………………………………….....………….. 1
            I.4 Kerangka Teori …………………………………………………………....…….…. 2
            I.5 Pembahasan
1.5.1.    Pengertian Paragraf …………………………………………………… 3
1.5.2.      Fungsi Paragraf ………………………………………………...……… 3-4
                        1.5.3.      Unsur-unsur Paragraf ……………………………........……………….. 4-5
1.5.4.      Syarat Paragraf………………….……………………………….…….. 5
1.5.5.      Jenis – Jenis Paragaraf ……………………………………….…..……. 6-9
            I.6 Hasil ………………………………………………………………………….…… 9-10

BAB II  PENUTUP
            II.1 Kesimpulan ………………………………………………………………….…..... 11
            II.2 Saran ……………………………………………………………………………... 11

DAFTAR PUSTAKA……………...…………………………………………………..…..…… 12





BAB  I PENDAHULUAN



I.I Latar Belakang Masalah

            Dalam manulis sebuah karangan atau cerita tentunya selalu dijumpai susunan dari banyak kata yang membentuk kalimat. Kalimat-kalimat tersebut harus dihubungkan lagi sehingga terbentuk sebuah paragraf. Menyusun paragraf berarti menyampaikan suatu gagasan atau pendapat tertentu yang harus disertai alasan ataupun bukti tertentu.
Menyusun suatu paragraf yang baik harus memperhatikan beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut antara lain adalah ide pokok yang akan dikemukakan harus jelas, semua kalimat yang mendukung paragraf itu secara bersama-sama mendukung satu ide, terdapat kekompakan hubungan antara satu kalimat dengan kalimat lain yang membentuk alinea, dan kalimat harus tersusun secara efektif (kalimat disusun dengan menggunakan kalimat efektif sesuai ide bisa disampaikan dengan tepat).
Oleh karena itu, untuk lebih memahami bagaimana menyusun sebuah paragraf yang benar dan mengetahui berbagai macam jenis paragraf, maka makalah ini disusun agar bisa menambah pengetahuan para pembaca tentang penggunaan paragraf yang baik.


II.2 Tujuan Penulisan

            Adapun tujuan penulisan makalah kami untuk memenuhi tugas mata kuliah menulis dan juga mengetahui bagaimana membuat paragraph yang baik serta apa jenisnya.



II.3 Ruang Lingkup


·         Pengertian paragraph
·         Fungsi paragraph
·         Unsur-unsur paragraph
·         Syarat-syarat paragraph
·         Jenis-jenis paragraph



II.4 Kerangka Teori

1.      Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1984: 529)
“Penguasaan berarti perbuatan menguasai atau menguasakan”. Kesanggupan atau pemahaman untuk menggunakan pengetahuan atau kepandaian. Jadi yang dimaksud dengan penguasaan dalam penelitian ini adalah proses atau kesanggupan untuk menguasai teori paragraf.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1984:1054) “Teori berarti pendapat yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai sesuatu peristiwa atau asas-asas dan hukum-hukum umum yang menjadi dasar sesuatu kesenian atau ilmu pengetahuan”. Dan dalam penelitian ini teori yang dimaksud adalah pendapat yang dikemukakan sebagai suatu keterangan tentang asas-asas atau hukum-hukum sebuah paragraf.

2.      Menurut Arifin dan S. Amran Tasai (2006:125)
“Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik”. Kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.

3.      Menurut Akhadiah dkk (1999: 144)
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan.

Dari pendapat ahli di atas mengenai pengertian paragraf, maka dapat diambil kesimpulan bahwa paragraf adalah suatu rangkaian beberapa kalimat yang saling berhubungan dan membentuk satu gagasan atau topik.
Berdasarkan uraian di atas mengenai pengertian penguasaan, teori, dan paragraf maka penulis mengambil kesimpulan bahwa penguasaan teori paragraf adalah kesanggupan untuk menguasai suatu keterangan tentang asas-asas atau hukum-hukum suatu rangkaian kalimat yang saling berhubungan dan memiliki satu topik atau gagasan.












I.5 Pembahasan
                  1.5.1.      Pengertian Paragraf
Paragraf disebut juga alinea. Paragraf adalah seperangkat kalimat yang tersusun secara logis dan sistematis  yang mengandung satu kesatuan ide pokok. Disamping itu, secara teknis paragraf merupakan satuan terkecil dari sebuah kalangan. Bisaanya paragraf itu terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan baik isi maupun bentuknya. Isi kalimat-kalimat pembangun paragraf itu membentuk satuan pikiran sebagai bagian dari pesan yang disampaikan penulis dalam karangannya. Jadi, dengan kata lain bahwa paragraf  adalah satuan terkecil dari karangan yang bisaanya terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan dan merupakan uraian tentang sebuah ide pokok.

                  1.5.2.      Fungsi Paragraf
Sesuatu yang bersifat abstrak lebih sukar dipahami dibandingkan dengan sesuatu yang lebih kecil dan kongkret. Pemahaman pada dasarnya ialah memahami bagian-bagian kecil  serta hubungan antar bagian-bagian itu dalam rangka keseluruhan. Karangan pun dapat dikatagorikan sebagai sesuatu yang abstrak. Maka untuk memahaminya karangan itu perlu dipecah-pecah jadi bagian-bagian kecil yang dikenal dengan istilah paragraf. Memahami isi paragraf jauh lebih mudah daripada memahami isi buku sekaligus.
Melalui penjelasan di atas tersirat dua fungsi paragraf yakni (1) sebagai penampung dari sebagain kecil jalan pikiran atau ide pokok keseluruhan karangan, (2) memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok pengarang.
Penulisan paragraf yang terencana baik selalu bersifat logis sistematis. Paragraf tersusun baik merupakan alat bantu baik bagi pengarang maupun bagi pembaca. Seperangkat kalimat itu akan memungkinkan pengarang mengembangkan jalan pikirannya secara sistematis pula. Fungsi paragraf  (3) ialah memungkinkan pengarang melahirkan jalan pikirannya secara sistematis. Bagi para pembaca kalimat-kalimat yang tersusun secara sistematis itu sangat memudahkan menelusuri serta memahami jalan pikiran pengarang. Fungsi paragraf yang (4) ialah mengarahkan pembaca dalam mengikuti alur pikiran pengarang serta memahaminya.
Paragraf yang baik selalu berisi ide pokok. Ide pokok itu merupakan bagian yang integral dari ide pokok yang terkandung dalam keseluruhan karangan. Ide pokok paragraf tidak hanya merupakan bagian dari ide pokok keseluruhan tetapi juga mempunyai relevansi dan menunjang ide pokok tersebut. Melalui fragmen-fragmen ide pokok yang tersirat dalam tiap paragraf , maka akhirnya pembaca sampai kepada pemahaman total isi karangan. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa paragraf berfungsi sebagai (5) alat penyampai fragmen pikiran dan (6) penanda pikiran baru mulai berlangsung.
Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf sering juga digunakan sebagai pengantar, transisi atau pengalihan dari suatu bab ke bab lain. Bahkan tidak jarang paragraf digunakan sebagai penutup. Di sini paragraf berfungsi (7) sebagai pengantar, transisi dan konklusi.

Dengan demikian maka sampailah kita kepada suatu kesimpulan bahwa paragraf berfungsi sebagai :
1.      Penampung fragmen pikiran atau ide pokok
2.      Alat untuk memudahkan pembaca memahami jalan pikiran pengarang.
3.      Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis.
4.      Pedoman bagi pembaca mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang.
5.      Alat untuk penyampai fragmen pikiran atau ide pokok pengarang kepada para pembaca.
6.      Sebagai penanda bahwa pikiran baru dimulai.
7.      Sebagai pengantar, transisi, dan penutup (konklusi).

                  1.5.3.      Unsur-unsur Paragraf
Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca. Supaya pikiran tersebut dapat diterima dengan jelas oleh pembaca maka paragraf harus tersusun secara logis-sistematis. Alat Bantu untuk menciptakan susunan logis-sistematis  itu ialah unsur-unsur paragraf seperti :
1.      Ide pokok yaitu ide pembicaraan atau masalah yang bersifat abstrak. Ide pokok bisaanya berupa kata, frase atau klausa.
2.      Kalimat topik yaitu perwujudan pernyataan ide pokok dalam bentuk yang masih abstrak.
3.      Ide pengembang yaitu rincian atau penjelasan ide pokok dalam bentuk yang kongkret. Ide pengembang berupa kata, frase, atau klausa.
4.      Kalimat pengembang yaitu perwujudan pernyataan ide pengembang dalam bentuk kongkret.
5.      Kalimat penegas yaitu kalimat yang berfungsi menegaskan dengan cara mengulang bentuk kalimat topik pada bagian akhir paragraf.
6.      Transisi yaitu mata rantai penghubung paragraf. Transisi berfungsi sebagai penunjang koherensi atau kepaduan antarkalimat, antarparagraf dalam suatu karangan.

                  1.5.4.      Syarat Paragraf

Paragraf yang efektif memenuhi tiga syarat, yaitu:
1.      Kesatuan Makna (Koherensi)
Sebuah paragraf dikatakan mengandung kesatuan makna jika seluruh kalimat dalam paragraf itu hanya membicarakan satu ide pokok, satu topik, atau satu masalah saja. Jika dalam sebuah paragraf terdapat kalimat yang menyimpang dari masalah yang sedang dibicarakan, berarti dalam paragraf itu terdapat lebih dari satu ide atau masalah.
2.      Kesatuan Bentuk (Kohesi)
Kesatuan bentuk paragraf atau kohensi terwujud jika aliran kalimat berjalan mulus, lancar, dan logis. Koherensi itu dapat dibentuk dengan cara repetisi, penggunaan kata ganti, penggunaan kata sambung atau frasa penghubung antarkalimat.
3.      Hanya Memiliki Satu Pikiran Utama
Paragraf yang baik harus hanya memiliki satu pikiran utama atau gagasan pokok. Jika dalam satu paragraf terdapat dua atau lebih pikiran utama, paragraf tersebut tidak efektif. Paragraf tersebut harus dipecah agar tetap memiliki hanya satu pikiran utama. Satu pikiran utama itu didukung oleh pikiran-pikran penjelas. Pikiran-pikiran penjelas ini lazimnya terwujud dalam bentuk kalimat-kalimat penjelas yang tentu harus selalu mengacu pada pikiran utama.



                  1.5.5.      Jenis – Jenis Paragaraf

1.      Jenis Paragraf Berdasarkan Sifat dan Tujuannya
a.      Paragraf Pembuka
Tiap jenis karangan akan mempunyai paragraf yang membuka atau menghantar karangan itu, atau menghantar pokok pikiran dalam bagian karangan itu. Sebab itu sifat dari paragraf semacam itu harus menarik minat dan perhatin pembaca, serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada apa yag sedang diuraikan. Paragraf yang pendek jauh lebih baik, karena paragraf-paragraf yang panjang hanya akan meimbulkan kebosanan pembaca.
b.      Paragraf Penghubung
Yang dimaksud dengan paragraf penghubung adalah semua paragraf yang terdapat di antara paragraf pembuka dan paragraf penutup.
Inti persoalan yang akan dikemukakan penulisan terdapat dalam paragraf-paragraf ini. Sebab itu dalam membentuk paragraf-paragraf prnghubung harus diperhatikan agar hubungan antara satu paragraf dengan paragraf yang lainnya itu teratur dan disusun secara logis.
Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun berasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung perntagan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.

c.       Paragraf Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan. Dengan kata lain paragraf ini mengandung kesimpulan pendapat dari apa yang telah diuraikan dalam paragraf-paragraf penghubung.
Apapun yang menjadi topik atau tema dari sebuah karangan haruslah tetap diperhatikan agar paragraf penutup tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak berarti terlalu pendek. Hal yang paling esensial adalah bahwa paragraf itu harus merupakan suatu kesimpulan yang bulat atau betul-betul mengakhiri uraian itu serta dapat menimbulkan banyak kesan kepada pembacanya.

2.      Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
Letak kalimat utama juga turut menentukan jenis paragraf, dari dasar tersebut penulis menetapkan letak kalimat utama dalam paragraf sebagai salah satu criteria penjenisan paragraf.
a.      Paragraf Deduktif
Paragraf dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat utama. Kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas yang berfungsi menjelaskan kalimat utama. Paragraf ini biasanya dikembangkan dengan metode berpikir deduktif, dari yang umum ke yang khusus.
Dengan cara menempatkan gagasan pokok pada awal paragraf, ini akan memungkinkan gagasan pokok tersebut mendapatkan penekanan yang wajar. Paragraf semacam ini biasa disebut dengan paragraf deduktif, yaitu kalimat utama terletak di awal paragraf.
b.      Paragraf Induktif
Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan atau perincian-perincian, kemudian ditutup dengan kalimat utama. Paragraf ini dikembangkan dengan metode berpikir induktif, dari hal-hal yang khusus ke hal yang umum.
c.       Paragraf Gabungan atau Campuran
Pada paragraf ini kalimat topik ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf. Dalam hal ini kalimat terakhir berisi pengulangan dan penegasan kalimat pertama. Pengulangan ini dimaksudkan untuk lebih mempertegas ide pokok karena penulis merasa perlu untuk itu. Jadi pada dasarnya paragraf campuran ini tetap memiliki satu pikiran utama, bukan dua.

3.      Jenis-jenis Paragraf Berdasarkan Pengembangannya
Menulis paragraf berarti mengembangkan paragraf, sebuah paragraf merupakan hasil pengembangan sebuah pernyataan menjadi sekelompok pernyataan yang berkaitan. Pernyataan yang dikembangkan itu merupakan ide atau gagasan sedangkan pernyataan-pernyataan lain merupakan ide atau gagasan sedangkan pernyataan-pernyataan lain merupakan pernyataan pengembang atau pernyataan penjelas.
a.      Tanya jawab
Paragraf jenis ini dikembangkan dengan pertanyaan terlebih dahulu. Lazimnya, kalimat pertama merupakan kalimat pertanyaan yang mengandung ide paragraf. Kalimat pengembangannya berupa jawaban atas pertanyaan tadi. Kalimat-kalimat jawaban merupakan kalimat penjelas atau pengembang paragraf.

b.      Sebab-akibat
Paragraf sebab akibat yaitu paragraf yang pengembangannya memanfaatkan makna hubungan sebab akibat antar kalimat. Ciri khas paragraf jenis ini ialah terbinanya hubungan sebab akibat antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain.  Jadi hubungan sebab akibat ini merupakan satu rangkaian yang berkesinambungan.
c.       Contoh atau ilustrasi
Sesuai dengan sebutannya, paragraf contoh atau paragraf ilustrasi, paragraf jenis ini dikembangkan dengan menggunakan contoh atau ilustrasi. Contoh atau ilustrasi inilah yang memberikan penjelasan akan kebenaran ide atau gagasan paragraf, baik dengan cara deduktif, induktif, atau paduan keduanya.
d.      Alasan atau keterangan
Perkataan “alasan” bisa diganti dengan “keterangan” sebab pada hakikatnya, alasan itu merupakan keterangan. Paragraf alasan ialah paragraf yang pengembangan ide utamanya memanfaatkan penjelasan yang bermakna alasan. Alasan-alasan inilah yang memperkokoh ide paragraf sehingga kebenaran ide itu dapat diterima pembacanya.
e.       Perbandingan atau analogi
Paragraf perbandingan ialah paragraf yang isinya merupakan perbandingan tentang dua hal yang baik yang menyangkut kesamaan maupun perbedaannya. Sebagai teknik pengembangan, perbandingan ini bisa bertujuan menjelaskan satu hal dengan menggunakan hal lain sebagai pembanding, atau menjelaskan kedua hal yang dibandingkan itu sekaligus.
f.        Definisi
Sesuai dengan sebutannya, paragraf definisi merupakan paragraf yang mengembangkan definisi atau pembatasan sebuah istilah. Dalam sebuah paragraf definisi, sebuah istilah mungkin didefinisikan , mungkin pula dibacakan pengertiannya.
g.      Deskripsi
Paragraf pemerian adalah paragraf yang menyajikan sejumlah rincian tentang sesuatu yang lebih cenderung pada fakta daripada khayalan. Pemerian ini bisa berupa rincian tentang bentuk, ruang, waktu, peristiwa, atau keadaan. Kadang-kadang urutan pernyataannya tidak ketat. Artinya, urutan pernyataan dalam sebuah paragraf pemerian bisa dirubah, walaupun tidak selamanya.

h.      Proses
Seperti halnya paragraf pemerian, paragraf proses pun tergolong jenis paragraf deskriptif. Sesuai dengan namanya, paragraf proses ialah paragraf yang menjelaskan proses terjadinya atau proses bekerjanya sesuatu.urutan langkah dalam melakukan sesuatu pun tergolong paragraf jenis ini.
i.        Penguraian (klasifikasi)
Paragraf jenis ini dikembangkan dengan cara menguraikan atau memilah-milah (mengklasifikasi) sesuatu. Dengan pernyataan lain, paragraf penguraian atau pemilahan ialah paragraf yang berisi penjelasan secara terurai atau pemilahan sesuatu secara rinci.


I.6 Hasil

·         Paragraf merupakan sekumpulan kalimat yang dirangkai atau dihubungkan sehingga membentuk suatu gagasan tertentu. Paragaf dibedakan menjadi tiga yaitu paragraf yang terbentuk berdasarkan sifat dan tujuan, berdasarkan letak kalimat utamanya, dan berdasarkan isinya. Sebuah paragraf yang baik harus memperhatikan beberapa persyaratan agar terbentuk suatu gagasan yang mudah dimengerti oleh para pembaca.

·         Fungsi paragraf :
1.      Penampung fragmen pikiran atau ide pokok
2.      Alat untuk memudahkan pembaca memahami jalan pikiran pengarang.
3.      Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis.
4.      Pedoman bagi pembaca mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang.
5.      Alat untuk penyampai fragmen pikiran atau ide pokok pengarang kepada para pembaca.
6.      Sebagai penanda bahwa pikiran baru dimulai.
7.      Sebagai pengantar, transisi, dan penutup (konklusi).




·         unsur-unsur paragraph
1.      Ide pokok yaitu ide pembicaraan atau masalah yang bersifat abstrak. Ide pokok bisaanya berupa kata, frase atau klausa.
2.     Kalimat topik yaitu perwujudan pernyataan ide pokok dalam bentuk yang masih abstrak.
                              3.      Ide pengembang yaitu rincian atau penjelasan ide pokok dalam bentuk yang kongkret. Ide pengembang berupa kata, frase, atau klausa.
4.     Kalimat pengembang yaitu perwujudan pernyataan ide pengembang dalam bentuk kongkret.
                              5.     Kalimat penegas yaitu kalimat yang berfungsi menegaskan dengan cara mengulang bentuk kalimat topik pada bagian akhir paragraf.
                              6.     Transisi yaitu mata rantai penghubung paragraf. Transisi berfungsi sebagai penunjang koherensi atau kepaduan antarkalimat, antarparagraf dalam suatu karangan.

·         Syarat-syarar paragraf
                        1.      Kesatuan Makna (Koherensi)
2.       Kesatuan Bentuk (Kohesi)
3.       Hanya Memiliki Satu Pikiran Utama

·         Jenis-jenis paragraf
·            Paragraf Deduktif
·            Paragraf Induktif
·            Paragraf Gabungan atau Campuran







BAB II PENUTUP

            II.1. Kesimpulan
Paragraf merupakan sekumpulan kalimat yang dirangkai atau dihubungkan sehingga membentuk suatu gagasan tertentu. Paragaf dibedakan menjadi tiga yaitu paragraf yang terbentuk berdasarkan sifat dan tujuan, berdasarkan letak kalimat utamanya, dan berdasarkan isinya. Sebuah paragraf yang baik harus memperhatikan beberapa persyaratan agar terbentuk suatu gagasan yang mudah dimengerti oleh para pembaca.


          II.2.Saran
Agar sebuah paragraf dapat tersusun dengan baik dan sesuai EYD diperlukan sebuah ketelitian dan pengelolaan kata yang tepat. Menyusun sebuah paragraf harus seefektif mungkin dan dapat menyampaikan ide pokok secara jelas sehingga mudah dipahami.
















DAFTAR PUSTAKA


Soedjito. 1991. Keterampilan Menulis Paragraf. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Akhadiah, Sabarati.dkk. 1989. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.